Abang Indomaret - Berdaster ada, beralis tidak ada- (SEBUAH CURHATAN UNFAEDAH)
Abang
Indomaret
Berdaster
ada, beralis tidak ada
Daster
adalah pakaian Ibu-ibu yang harus di lestarikan. Bagaimana tidak? Pakaian tipis
ini membawa kenyamanan luar biasa kepada pemakainya. Lapang, dingin dan nyaman
adalah motto dari daster. Pokoknya hidup daster. Daster is life. Life is daster.
Alay is you! wkwkwk. Pantas saja seorang selebriti seperti Wenda Tan sering
memakai daster. Dia tidak malu berfoto dan mengunggahnya ke akun media sosial
dengan menggunakan daster. Hal ini juga sering di ikuti oleh beberapa selebriti
lainnya.
Sayangnya,
kita-kita masyarakat biasa ini bukan selebriti seperti Wenda, yang tetap cantik
nan anggun walaupun memakai daster. Ibu-ibu di rumah sering di cap jelek ketika
memakai daster. Bahkan pesan Mama kepada kakak yang sudah menikah, "jangan
memakai daster ketika suami pulang bekerja." Emang iya sih, walaupun pakaian ini
nyaman tetapi tidak membawa kesan cantik kepada pemakainya.
Aku
sendiri adalah peminat daster. Di rumah aku sering memakai daster karena nyaman
banget. Apalagi cuaca di Batam yang panas sekali membuat siapa saja pasti
setuju untuk berpenampilan nyaman di rumah. Sayangnya, walaupun di rumah, aku
sering kali harus ke warung atau ke Indomaret untuk membeli berbagai kebutuhan
rumah.
Di Indomaret,
ada salah satu pria tampan yang aku sukai (JIJIK). Pokoknya aku suka sekali
melihat dia. Eits, bukan hanya cowok-cowok ya yang senang melihat cewek cantik,
cewek-cewek juga senang sekali melihat cowok tampan. Aku termasuk cewek yang
suka melihat keindahan. Nah, abang Indomaret ini adalah salah satu keindahan
itu (EAAAKK GOMBAL GEMBEL). Unfortunately,
aku tidak pernah tahu kapan shift dia
berjaga. Jadi aku tidak bisa tentukan bagaimana penampilan aku jika harus ke
Indomaret.
Aku
sangat benci ribet. Jika di rumah sudah memakai daster dan harus ke Indomaret
atau ke warung, aku malas sekali untuk berganti baju. Aku hanya menyambar kerudung
besar yang bisa menutupi kepala dan dadaku. Sayangnya lagi, jika aku memakai
daster dan ke Indomaret, aku pasti bertemu dengan abang ganteng ini. Dia pasti
berjaga. Sebel L
Namun,
jika aku akan bepergian dengan penampilan yang rapi dan wangi dengan alis nan
cetar dan badai, lalu aku menyempatkan diri untuk singgah ke Indomaret, kali
aja ketemu Abang tampan. Tapi tak pernah sekalipun ketemu. Bahkan hal ini sudah
aku praktekkan beberapa kali. Sama sekali tidak pernah ketemu.
Pernah
sekali, waktu aku selesai mencuci baju di rumah. Pastinya saat itu aku
menggunakan daster. Daster itu kondisinya kusam dan buruk sekali walaupun tidak
ada sobek, tetap saja kondisi aku saat itu seperti gembel, seperti kucing yang
baru lahiran alias jelek banget. Aku merasa lapar dan ingin sekali makan pasta.
Pastinya pasta itu adanya di Indomaret, tidak ada jual di warung. Dengan rasa
malas dan keyakinan yang tinggi bahwa Abang ganteng tidak akan berjaga, aku
memutuskan untuk menyambar jilbab dan kunci motor. Dengan pede nya, aku pergi
ke Indomaret dalam kondisi seperti itu.
Aku
parkirkan motor, dari depan tidak aku lihat batang hidung Abang ganteng. Aman,
dalam hatiku. Aku masuk dan langsung di sambut oleh kasir cewek yang tersenyum
sambil bilang “Le minerale ya mba, ada kemasan yang besar loh”. Dia memang sudah mengenal aku karena sering sekali
ke Indomaret untuk membeli Le Minerale. Aku balas dengan senyuman saja.
Aku
langsung menuju rak Le Minerale, menyambar minuman itu dan langsung menuju rak
pasta. Aku lupa untuk mengambil keranjang, aku gendong saja minuman tadi seperti
menggendong bayi. Tiba-tiba tak lama kemudian, ketika aku sedang memilih-milih
pasta, datang seseorang menyodorkan keranjang sambil bilang “sini mba, minumnya
di taruh ke sini saja.” Dan ternyataaaaa, abang ganteng itu yang menyodorkan
keranjang kepadaku. Dengan agak membelalakkan mata, dengan kondisi shock, jantung deg-degan, malu setengah
mati, aku mengambil keranjang itu dari tangan putihnya sambil tersenyum dan
bilang terima kasih.
Kondisi
aku saat itu bisa dibilang sangat-sangat memalukan. Bagaimana tidak, daster
kucel dan wajah kusam ini terpampang nyata. Aaah, saat itu aku tidak tahu harus
bergerak kemana. Mau lama-lama atau mau sebentar juga tetap harus ke meja kasir
buat bayar. Please bang, jangan
berdiri di meja kasir. Pinta ku dalam hati.
Setelah
kejadian itu, aku bertanya-tanya. Kenapa abang itu ada ketika aku berdaster? Kenapa
dia tidak ada ketika aku cantik, wangi, rapi, beralis? Apakah Abang itu juga
peminat daster sehingga muncul ketika diriku memakai daster? apakah ini takdir?
takdir dia harus melihatku dalam keadaan menjijikkan. Atau ini hanya mimpi? Hahaha.
Lama
aku berfikir demikian. Aku simpulkan bahwa sebenarnya aku lah yang harusnya
lebih memikirkan penampilan ketika keluar rumah. Menggunakan daster ke luar
bukanlah pilihan yang tepat, pikirku. Semenjak itu, jika harus ke Indomaret
walaupun lagi malas gerak, aku akan paksa diriku untuk berganti baju. Minimal menggunakan
celana panjang, jaket dan jilbab. Paling gak ada kesan gadisnya.
Untuk Abang Indomaret, semoga kamu gak baca ini.
Comments
Post a Comment