Persamaan Rokok dan Demit
Ada dua hal yang sebenarnya aku benci di dunia ini. Hal
yang pertama adalah rokok. Aku sering bertanya mengapa rokok ada dan
diciptakan. Mengapa laki-laki selalu merasa keren jika merokok dan mengapa
rokok mengeluarkan asap.
Bagi
penderita asma seperti ku, asap rokok adalah musuh utama yang sangat
mengganggu. Sewaktu SMP, aku harus minum obat asma setiap malam sebelum tidur
karena asma ku selalu datang bertamu sewaktu aku sedang terlelap.
Ayah
ku adalah seorang perokok aktif. Kapanpun dia duduk pasti mengeluarkan benda panjang
itu untuk dihisap. Aku pengagum Ayah ku, dia idola ku, dia mentor ku, tapi
untuk kebiasan buruk yang satu ini aku sangat tidak menyukainya. Hal ini
menjadi acuan ku dalam memilih pasangan, harus seperti Ayah ku tapi tidak
merokok.
Aku
sering bilang ke teman-teman ku “kau ganteng, tapi lebih ganteng lagi kalau tak
merokok.” Teman ku bertanya “kenapa?” dan jawabanku “karena gantengmu bukan
karena rokokmu.”
Hal
kedua yang aku benci adalah ketakutanku yang berlebihan kepada Demit. Jika aku
mematikan lampu kamar untuk tidur, maka pikiranku akan tertuju kepada sudut-sudut
kamar yang gelap. Aku merasa ada sesosok maklhuk jelek yang sedang
mempelototiku atau makhluk jelek itu sedang duduk di atas lemari sambil
melunglaikan kakinya yang pucat.
Karena
itu, aku selalu membawa Al-quran ketika tidur. Akan ku letakkan Al-quran di
atas bantal kepalaku, lalu kumatikan lampu. Ku antar tidurku dengan ayat kursi
dan doa tidur. Sesekali ku pegang Al-qur’an ketika aku merasa ada Demit di
sudut kamar atau di atas lemari. Aku aman dan tidur dengan nyenyak.
Untuk
itu aku menyimpulkan bahwa Rokok dan Demit mempunyai kesamaan. Sama-sama
membuatku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Jika asma ku kumat, aku tidak bisa
bernafas dengan baik dan tidak akan bisa
tidur. Mata ku akan terbuka dengan lebar karena paru-paru ku kekurangan
oksigen. Dan jika aku merasa ada Demit
di kamarku, maka aku juga tidak bisa tidur. Karena ketika aku memejamkan mata,
Demit itu akan merayap ke sampingku untuk menumpang tidur. hiii....
Comments
Post a Comment